Gambar Sampul PJOK · Bab 3 Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing
PJOK · Bab 3 Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing
BudiSutrisnoBazin, dkk

24/08/2021 14:13:13

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

31

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

Bab

3

Kata Kunci

Estafet

Nonvisual

Sprint

Cross step

Tongkat

Lompat jauh

Lempar

Visual

Check mark

Lembing

Lari Estafet, Lompat Jauh,

dan Lempar Lembing

Marilah secara bersama-sama kita pelajari materi lari estafet dan lompat jauh sehingga

kalian dapat mengerti dan mempraktikkan semua teknik dan peraturan olahraga tersebut

dengan baik dan benar.

Lompat jauh adalah salah satu nomor atletik.

Sumber: www. Interestingfacts.biz.

21 Februari 2009.

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

32

Lari sambung/lari estafet merupakan nomor lari dalam cabang olahraga atletik. Lari

sambung/lari estafet adalah lari beregu yang pelarinya secara bersambung (estafet)

bergantian membawa tongkat estafet dari garis

start

sampai dengan

finish

. Pada nomor

ini tiap regu terdiri atas empat atlet. Sebagai nomor beregu diperlukan kerja sama yang

baik terutama dalam pemberian dan penerimaan tongkat. Selain kekompakan regu, strategi

penempatan pelari dan teknik-teknik lari jarak pendek pada lari sambung juga sangat

mempengaruhi kecepatan. Teknik lari estafet, meliputi berikut.

1.

Teknik Memegang Tongkat Estafet

Ujung tongkat dipegang dengan tangan kiri atau kanan menurut kebutuhan atau

pegangan yang dirasakan enak oleh pelari, sedangkan ujung yang lain dipegang oleh

penerima berikutnya. Teknik memegang tongkat estafet dibedakan menjadi berikut ini.

a.

Teknik Memegang Tongkat ketika Akan

Start

1)

Tongkat dipegang dengan pangkal ibu

jari, jari kelingking, dan jari manis

sehingga ketika

start

, ibu jari dan jari

telunjuk menjadi tumpuan berat badan

di atas garis

start

.

2)

Memegang tongkat dengan pangkal

ibu jari dan jari tengah sehingga ketika

start

ibu jari dan telunjuk menjadi

tumpuan berat badan di atas garis

start

.

b.

Teknik Memegang Tongkat ketika Akan

Memberikan Tongkat

Teknik ini adalah tongkat dipegang agak

ke ujung belakang.

2.

Teknik Lari Estafet

Lari estafet menggunakan

start

jongkok untuk pelari pertama, sedangkan untuk

pelari 2, 3, dan 4 menggunakan

start

melayang. Lari sambung dalam satu regu

berjumlah 4 pelari, terdiri atas pelari pertama yang membawa tongkat estafet dengan

tangan kanan, pelari kedua menerimanya dengan tangan kiri, diberikan kepada

A. Lari Sambung (Estafet)

Gambar 3.2 Memegang tongkat dengan

pangkal ibu jari dan jari tengah

Gambar 3.3 Teknik memegang tongkat.

Gambar 3.1 Cara memegang tongkat

estafet saat start

Ilustrasi:Susanto

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

33

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan, kemudian diberikan ke tangan

kiri pelari terakhir. Lari dilakukan di lintasan masing-masing.

3.

Teknik Pergantian Tongkat Estafet

Teknik pergantian tongkat estafet ada dua cara, seperti berikut.

a.

Cara Visual

Cara visual adalah teknik menerima tongkat dengan melihat ke belakang sebelum

tongkat berpindah tangan. Cara melakukannya sebagai berikut.

1)

Tangan yang menerima diluruskan ke belakang dengan telapak tangan

menghadap ke atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.

2)

Tangan yang menerima tongkat diayunkan ke belakang dengan sikap telapak

tangan menghadap ke belakang dan keempat jari terbuka ke arah dalam.

3)

Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang serong bawah dengan

telapak tangan meghadap belakang serong atas dan keempat jari rapat menuju

luar. Sementara itu, ibu jari terbuka menuju dalam.

b.

Cara Nonvisual

Cara nonvisual adalah teknik menerima tongkat dengan cara tidak menoleh/

melihat ke belakang ketika tongkat berpindah tangan. Cara melakukannya adalah

sebagai berikut.

1)

Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang atas, telapak tangan

menghadap atas, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.

2)

Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang dengan telapak tangan

menghadap ke bawah, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.

3)

Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang pinggul dengan telapak

tangan menghadap ke dalam dan jari-jari agak ditekuk, sedangkan ibu jari

dibuka.

Gambar 3.4 Cara visual

Gambar 3.5 Cara nonvisual

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

34

Tugas

4.

Teknik Penempatan Pelari Estafet

Teknik penempatan pelari estafet dapat dilakukan dengan pengelompokan

sebagai berikut:

a.

Pelari pertama harus memiliki kemampuan

start

yang baik dan berlari pada

tikungan secara baik.

b.

Pelari kedua memiliki kemampuan berlari yang baik di lintasan lurus.

c.

Pelari ketiga memiliki kemampuan berlari yang baik di tikungan.

d.

Pelari keempat memiliki kemampuan berlari yang baik di lintasan lurus dan

pandai memasuki

finish

.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lari estafet, seperti berikut ini.

a.

Kesalahan-kesalahan si penerima yang menghasilkan

wissel

tidak baik/kurang

menguntungkan (bukan

disqualified

), sebagai berikut.

1)

Penerima berangkat terlambat.

2)

Penerima berangkat terlalu cepat.

3)

Penerima lari tidak dengan kecepatan maksimal.

4)

Penerima lari terlalu ke kanan.

5)

Penerima mengacungkan tangan yang keliru.

6)

Penerima mengacungkan tangan yang goyang.

7)

Penerima lari dengan menoleh ke kanan/ke kiri.

8)

Penerima lari berbelok-belok, tidak lurus.

b.

Kesalahan-kesalahan si pemberi yang menghasilkan

wissel

tidak baik/kurang

menguntungkan (bukan

disqualified

), sebagai berikut.

1)

Pemberi mengayunkan tongkat dengan tangan yang salah.

2)

Pemberi tidak memberi aba-aba “Ya“, pada waktu akan mengayunkan tongkat.

3)

Pemberi mengayunkan tongkat bersama-sama dengan memberi aba-aba “Ya“.

4)

Pemberi lari terlalu ke kiri.

5)

Pemberi mengayunkan tongkat kurang tepat pada tangan si penerima.

6)

Pemberi mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayunkan tongkat.

c.

Diskualifikasi

Pelari dinyatakan diskualifikasi jika terjadi hal-hal sebagai berikut.

1)

Pelari pertama mencuri

start

dua kali.

2)

Pelari melakukan pindah lintasan yang menguntungkan.

3)

Pelari mengganggu pelari lain, misalnya memotong lintasan lain setelah

melakukan

wissel

.

4)

Pergantian tongkat yang telah melewati daerah

wissel

.

5)

Tongkat jatuh selama pergantian, dan penerima sudah melewati batas

pergantian, kemudian kembali mengambilnya.

6)

Tongkat jatuh , dan diambilkan oleh orang lain yang bukan regu estafet.

7)

Mengganti anggota regu yang pernah lari.

8)

Memasuki garis

finish

tanpa membawa tongkat.

9)

Tidak berhasil memasuki garis

finish

.

Lakukan pemberian tongkat dengan cara visual dan cara nonvisual! Menurut

kamu lebih mudah cara yang mana? Apabila mengalami kesulitan tanyakan

kepada guru!

35

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

B. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (

Walking in The Air

)

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat

tinggi, dan lompat galah.Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan

memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya. Caranya dengan berlari

secepat-cepatnya, kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat. Gaya berjalan

di udara merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh. Gerakannya lebih sulit

dibandingkan dengan gaya jongkok ataupun gaya menggantung, karena gaya ini

membutuhkan kelincahan gerak. Teknik yang harus dikuasai adalah sebagai berikut.

1.

Teknik Awalan

Awalan dilakukan dengan berlari yang kian

lama kian mendekati kecepatan maksimal (

sprint

),

namun masih terkendali untuk melakukan tolakan.

Tujuan dari awalan adalah meraih kecepatan

maksimal yang terkendali untuk melakukan tolakan

yang sekuat-kuatnya.

Panjang lintasan awalan untuk melaksanakan

awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter agar

dapat memperoleh hasil lompatan pada balok tumpuan. Ketepatan tumpuan dapat

dicapai dengan perencanaan yang matang dari jumlah langkah awalan yang tepat.

Selanjutnya digunakan tanda-tanda (

check marks

) untuk mengatur ketepatan langkah.

Cara melakukan awalan atau ancang-ancang dalam lompat jauh adalah sebagai

berikut.

a.

Lari awalan tergantung dari kemampuan masing-masing siswa.

b.

Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu

bertolak.

c.

Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah terakhir awalan.

2.

Teknik Tumpuan atau Tolakan

Tumpuan atau tolakan dilakukan

sebagai tahap pengalihan kaki tolak untuk

lepas landas. Tujuannya adalah meng-

hasilkan tolakan sekuat-kuatnya agar dapat

mengangkat titik berat badan setinggi-

tingginya.Tumpuan atau tolakan kaki harus

kuat agar tercapai lompatan yang cukup

tanpa kehilangan kecepatan maju. Adapun

cara melakukan tumpuan atau tolakan

adalah sebagai berikut.

a.

Ayunkan paha kaki ke posisi horisontal

dan dipertahankan.

b.

Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.

c.

Bertolaklah ke depan dan ke atas.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

a.

Tolakan dilakukan dengan kaki yang terkuat.

b.

Terjadi perubahan kecepatan horizontal ke vertikal.

Gambar 3.6 Cara melakukan

awalan dalam lompat jauh.

Gambar 3.7 Cara melakukan tumpuan atau

tolakan.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

36

Tugas

3.

Teknik Melayang (Saat di Udara)

Gaya jalan di udara (

walking in the air

) atau sering juga disebut gaya menendang

(

hitch–kick style

) merupakan gaya yang sekarang ini paling populer. Gaya ini lebih

menjanjikan tinggal landas yang efisien dan kesempatan mempersiapkan pendaratan

yang lebih awal. Gerakan kaki yang memutar (berjalan) selama melayang di udara

akan mempermudah pelompat dalam mempersiapkan pendaratan yang baik.

Caranya setelah kaki ayun terangkat ke depan, kaki ayun digerakkan ke belakang

dan kaki tumpu digerakkan ke depan. Selanjutnya , kaki ayun digerakkan ke depan

lagi sehingga sejajar dengan kaki tumpu.

Ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu pada saat melayang di udara, kaki digerakkan

dengan pangkal paha, seperti orang berjalan di udara.

4.

Teknik Mendarat

Pada saat mendarat, atlet lompat jauh harus menjulurkan kedua tangan ke depan

dengan tetap menjaga keseimbangan badan agar tidak jatuh dengan cara sebagai berikut.

a.

Luruskan kedua kaki dan tangan ke depan bersamaan badan dicondongkan ke depan.

b.

Pada saat kedua tumit menyentuh pasir, dengan cepat kedua lutut ditekuk dan tangan

menyentuh pasir.

Praktikkan lompat jauh dengan teknik melayang di udara!

Gambar 3.8 Teknik melayang (saat di udara).

Gambar 3.9 Teknik mendarat.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

37

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

C. Lempar Lembing Awalan Langkah Silang (

Cross Step

)

Lempar lembing merupakan nomor lempar dalam atletik. Dalam pelombaan lempar

lembing tujuan utamanya adalah dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya. Agar dapat

melakukan lemparan dengan baik dan benar serta menghasilkan lemparan yang sejauh-

jauhnya maka dituntut harus menguasai teknik-teknik sebagai berikut:

1.

Cara Memegang Lembing

Cara memegang lembing dapat dibedakan menjadi tiga macam, seperti berikut.

a.

Cara Amerika (

American Style

)

Cara Amerika adalah cara memegang

lembing dengan cara jari telunjuk dan ibu jari

berada tepat di belakang lilitan tali pegangan

lembing.

b.

Cara Finlandia (

Finlandia Style

)

Cara Finlandia adalah cara memegang

lembing dengan cara jari tengah dan ibu jari

berada tepat di belakang lilitan tali pegangan

lembing, sedangkan letak jari telunjuk lurus

ke arah belakang di bawah lembing.

c.

Cara Menjepit

Cara menjepit adalah cara memegang

lembing dengan cara telunjuk dan jari tengah

menjepit lembing tepat di belakang pegangan

(lilitan tali).

2.

Cara Membawa Lembing

Cara membawa lembing adalah cara

membawa mulai saat berdiri, mengambil

awalan sampai saat akan melempar. Ada tiga

cara membawa lembing, seperti berikut.

a.

Tangan pembawa lurus ke belakang

serong ke bawah, lembing dipegang di

samping badan segaris dan menempel

pada lengan, sedangkan ujung lembing

di samping dada.

Gambar 3.10 American style.

Gambar 3.11 Finlandia style

Gambar 3.12 Cara menjepit.

Gambar 3.13 Tangan pembawa ke

belakang serong ke bawah.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi:Susanto

Ilustrasi: Bayu

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

38

b.

Tangan pembawa lembing ditekuk

membentuk sudut 90 derajat, lembing

dipegang setinggi telinga dan tepat di

atas bahu. Posisi lembing bisa horisontal

(mendatar), serong ke atas atau serong

ke bawah.

c.

Tangan pembawa lembing diangkat

sedikit lebih tinggi di atas kepala. Posisi

lembing bisa horisontal (mendatar),

serong ke atas, atau serong ke bawah.

3.

Langkah Silang (

Cross Step

) Sebelum Melempar

Langkah silang (

cross step

) adalah merupakan gaya melempar yang berasal dari

Finlandia. Gaya ini banyak dipakai oleh atlet lempar lembing tingkat dunia. Cara

melakukannya adalah sebagai berikut.

a.

Langkah terakhir saat akan melempar, yaitu menyilang di muka untuk mengambil

posisi lempar. Langkah kaki ini umumnya dilakukan oleh pelempar yang sudah

berpengalaman. Bagi pelempar pemula biasanya langkah silangnya tidak sempurna.

b.

Bersamaan dengan melakukan langkah silang, tangan pembawa lembing ditarik

lurus ke belakang , mata lembing mengarah serong ke atas, badan agak miring

(agak menyamping sektor lemparan) untuk melakukan langkah silang.

Gambar 3.14. Tangan pembawa lembing

ditekuk membentuk sudut 90 derajat

Gambar 3.15 Tangan pembawa lembing di

angkat sedikit lebih tinggi di atas kepala.

Gambar 3.16 Langkah silang (cross step).

Ilustrasi:

Susanto

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

39

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

4.

Lentingan Badan dan Tangan Saat Melempar

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a.

Sikap terakhir langkah silang merupakan kelanjutan untuk melempar (diperoleh

sikap lempar).

b.

Jika lemparan dilakukan dengan tangan kanan, maka kaki kanan diluruskan ke

belakang kaki kiri berada di depan, dan lutut ditekuk.

c.

Siku tangan pembawa lembing ditekuk, dan diteruskan memutar badan secara

cepat untuk memperoleh lemparan yang baik dan sejauh-jauhnya

d.

Bersamaan dengan memutar badan ke arah sektor lemparan, lembing

dilemparkan dengan cepat.

5.

Sikap Akhir Setelah Melempar

Sikap akhir setelah melempar disebut juga gerakan lanjutan (

follow throw

).

Gerakan ini untuk membantu kekuatan lemparan dan menjaga keseimbangan badan

agar tidak terjatuh ke depan yang bisa menyebabkan kegagalan lemparan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan gerakan lanjutan,

antara lain sebagai berikut.

a.

Sikap badan menghadap ke arah lemparan lembing, kaki kanan jatuh di depan

menggantikan posisi kaki kiri.

b.

Kaki kiri ke belakang sambil menjaga keseimbangan, sedangkan tubuh condong

ke depan.

Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami oleh atlet lempar lembing, yang apabila

dilakukan maka atlet tersebut dikenai diskualifikasi, yaitu sebagai berikut.

1.

Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas.

2.

Kaki menyentuh tanah di luar besi batas lemparan.

Gambar 3.17 lentingan badan dan tangan rapat saat melempar.

Gambar 3.18 Sikap akhir setelah melempar.

Ilustrasi: Susanto

Ilustrasi: Susanto

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

40

3.

Setelah melempar pelempar keluar lewat garis lempar.

4.

Lembing yang dilemparkan jatuh di luar sektor lemparan.

5.

Ujung lembing tidak memberi bekas di tanah.

6.

Lembing dipegang dengan dua tangan.

7.

Dipanggil lebih dari dua menit, pelempar belum juga siap melempar.

Ketentuan lainnya adalah lembing yang telah dilemparkan dan patah pada saat

meluncur di udara, maka lemparan diulangi.

v

Lari sambung/lari estafet merupakan nomor lari dalam cabang olah raga atletik.

Lari sambung/lari estafet adalah lari beregu yang pelarinya secara bersambung

(estafet) bergantian membawa tongkat estafet dari garis

start

sampai

finish

. Pada nomor

ini tiap regu terdiri atas empat atlet, sebagai atlet beregu diperlukan kerja sama yang

baik terutama dalam pemberian dan penerimaan tongkat. Selain kekompakan regu,

strategi penempatan pelari dan teknik-teknik lari jarak pendek pada lari sambung

juga sangat mempengaruhi kecepatan.

v

Teknik lari estafet, meliputi sebagai berikut:

1.

teknik memegang tongkat estafet;

2.

teknik lari etafet;

3.

teknik pergantian tongkat etafet;

4.

teknik penempatan pelari estafet.

v

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat

tinggi, dan lompat galah. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya

dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara

berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.

v

Gaya berjalan di udara merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh. Gerakannya

lebih sulit dibandingkan dengan gaya jongkok ataupun gaya menggantung karena

gaya ini membutuhkan kelincahan gerak. Teknik yang harus dikuasai adalah sebagai

berikut.

1.

teknik awalan;

2.

teknik tumpuan atau tolakan;

3.

teknik melayang (saat di udara) ;

4.

teknik mendarat.

v

Lempar lembing merupakan nomor lempar dalam atletik. Dalam pelombaan lempar

lembing tujuan utamanya adalah dapat melakukan lemparan sejauh-jauhnya. Agar

Tugas

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.

Sebutkan cara memegang lembing yang benar!

2.

Sebutkan cara membawa lembing yang benar!

3.

Apakah pengertian

follow throw

dalam lempar lembing?

Rangkuman

41

Lari Estafet, Lompat Jauh, dan Lempar Lembing

dapat melakukan lemparan dengan baik dan benar serta menghasilkan lemparan

yang sejauh-jauhnya, maka dituntut harus menguasai teknik-teknik sebagai berikut:

1.

cara memegang lembing;

2.

cara membawa lembing;

3.

langkah silang (

cross step

) sebelum melempar;

4.

lentingan badan dan tangan saat melempar;

5.

sikap akhir setelah melempar.

v

Lembing yang telah dilemparkan dan patah pada saat meluncur di udara maka

lemparan diulangi.

I.

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!

1.

Jumlah anggota setiap pada regu pada nomor estafet adalah ....

a.

3 atlet

c.

5 atlet

b.

4 atlet

d.

6 atlet

2.

Pelari kedua pada nomor lari estafet, menggunakan

start

....

a.

jongkok

c.

melayang

b.

berdiri

d.

duduk

3.

Lari estafet termasuk nomor lomba lari jarak ....

a.

pendek

c.

jauh

b.

menengah

d.

sedang

4.

Daerah

wissel

(pergantian tongkat) pada lari estafet mempunyai jarak ....

a.

10 meter

c.

25 meter

b.

15 meter

d.

20 meter

5.

Penerimaan tongkat estafet, dengan cara menoleh/melihat ke belakang disebut

....

a.

cara nonvisual

c.

cara langsung

b.

cara visual

d.

cara tidak langsung

6.

Pada lari estafet, pelari yang memiliki lari baik dalam tikungan ditempatkan

pada urutan ....

a.

pertama

c.

ketiga

b.

kedua

d.

keempat

7.

Pada nomor lempar lembing, cara melangkah sebelum melakukan lemparan

yang didahului langkah silang disebut ....

a.

gaya

hop step

c.

gaya Amerika

b.

gaya

cross step

d.

gaya

flop

8.

Cara pegangan lembing yang dijepit dengan telunjuk dan jari tengah disebut ....

a.

cara Amerika

c.

cara

tang

b.

cara Finlandia

d.

cara

stradlle

Evaluasi

Penjas Orkes SMP/MTs Kelas IX

42

9.

Sikap akhir setelah melakukan lemparan dalam lempar lembing disebut ....

a.

throw in

c.

follow throw

b.

finishing

d.

the end

10. Sikap akhir atau gerak ikutan pada lempar lembing bertujuan untuk ....

a.

menjaga keseimbangan

c.

memperlancar gerakan

b.

menjaga jarak

d.

memperjauh lemparan

II.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar!

1.

Apa yang dimaksud dengan nomor lari estafet?

2.

Jelaskan cara pergantian tongkat yang baik pada lari estafet!

3.

Sebutkan dua cara penerimaan tongkat estafet!

4.

Jelaskan cara melakukan lempar lembing gaya

cross step

!

5.

Jelaskan 4 macam teknik yang harus dikuasai atlet lompat jauh!